M.Ilham.Putra.R
1EA23
KEGADUHAN POLITIK HARUS
DIAKHIRI
Pasar tertekan hingga
akhir tahun
JAKARTA,
KOMPAS-
Beragam kalangan meminta agar
kegaduhan politik segera diakhiri. Manuver-manuver politik telah memberikan
sinyal negative ke pasar. Pasar keuangan diperkirakan tertekan hingga akhir
tahun ini. Jika takada perbaikan situasi politik, investasi akan terganggu
sehingga pertumbuhan rendah.
Ketua umum kamar dagang dan industry Indonesia Suryo Bambang
Sulisto, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk Ryan Kiryanto,
sekretaris jenderal asosiasi pertekstilan indonesia Ernovian Gismy, dan kepala
riset mandiri sekuritas john rachmat yang ditemui dan dihubungi di Jakarta,
Jumat (3/10), mengingatkan kerugian akibat kegaduhan itu. Indeks harga sahan
gabungan (IHSG) melanjutkan tren turun saat mayoritas bursa saham dikawasan
asia naik. Indeks tenggelan 51 poin (1,03persen) ke level 4.949. selam sepekan
terakhir indeks kehilangan 193 poin (3,57persen). Ini belum sebulan setelah
IHSG menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah dilevel 5.262 pada pekan kedua
September 2014. Investor asing pun terus menarik dananya, kemarin senilai Rp.
868 miliar. Delapan pekan berturut-turut investor asing mencatat penjualan
bersih senilai Rp. 7,13 triliun. Di pasar spot nilai tukar bahkan sempat
menyentuh Rp. 12.281 per dollar AS. Kurs referensi Jakarta interbank spot
Dollar Rate (Jisdor) pada 30 september lalu mencapai Rp. 12.212, terendah sejak
4 februari 2014 yang berada diposisi Rp. 12.248 per dollar AS. Suryo Bambang
Sulisto mendesak kegaduhan politik segera disudahi. Kegaduhan politik hanya
mengakibatkan ketidakpastian yang berdampak buruk terhadap perekonomian. “Kami
berkepentingan bicara seperti ini karena dunia usaha itu menyumbang 70 persen
pendapatan Negara. Dari pendapatan Negara itu pulalah gaji para anggota dewan
berasal,” kata Suryo.
Pembayar pajak tak akan rela ketika uang yang telah
dibayarkan hanya disia-siakan dengan praktik politik yang penuh kegaduhan. Hal
yang ditunggu dunia usaha adalah disudahinya maneuver politik yang hanya
memanaskan suasana. “ semua harus menahan diri untuk kepentingan yang lebih
bersabar. Saatnya menyusun kebijakan yang mendukung dunia usaha,”Kata Suryo.
Suryo mencontohkan, selama ini banyk disuarakan pentingnya mengurangi subsidi
bahan bakar minyak. Apabila kebijakan tersebut pun diganjal, besarnya subsidi
akan kian membebani keuangan Negara.
Serba Sulit
Suryo mengatakan, tanpa ada kegaduhan
politik pun dunia usaha sudah serba sulit menghadapi persaingan yang kian
ketat. Ryan Kiryanto menjelaskan, kegaduhan politik di Indonesia sudah
direspons secara negatif oleh investor dipasar keuangan. “yang juga
mengkhawatirkan adalah arus keluar modal asing dari Indonesia jika investor
memang sudah tak yakin dengan kondisi politik. Kegaduan mengganggu pemerintahan
mendatang,” Kata Ryan.
Melihat perkembangan politik investor
menilai bahwa sampah akhir tahun, pasar keuangan masih akan tertekan. “Kondisi
ini bisa mengganggu pertumbuuhan ekonomi karena kegiatan investasi tidak
lancar,” Kata Ryan. Ernovian G Ismy mengatakan, urusan politik jangan sampah
mengganggu perekoniman. “Politik yang gaduh akan mendorong ketidakstabilan
nilai tukar. Kalau rupiah kian melemah, dunia usaha akan semakin terbabani,”
Katanya. Menurut John Rachmat, risiko atas upaya presiden terpilih Joko Widodo
menjadi pemimpin transformative yang mampu mengangkat ekonomi Indonesia
meningkat seiring kondisi yang terjadi diparlemen.
Gubernur Bank Indonesia Agus DW
Martowardojo menjelaskan, Bank Indonesia terus mengamati perkembangan nilai
tukar rupiah. Namun pelemahan rupiah pada awal pekan ini merupakan kombinasi
faktor domestic dan global. “Dari dalam negeri memang ada, tetapi pengaruh yang
dominan sebetulnya berasal dari kewajiban pembayaran utang luar negeri pada
akhir bulan lalu dengan nominal yang cukup besar,” Kata Agus.
Ke depan, Bank Indonesia juga
memperhatikan perkembangan dampak normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika
Serikat, The Fed, juga kecenderungan peningkatan suku bunga The Fed lebih awal
dari perkiraan semula. Menurut Agus, perlu dipantau kecenderungan aliran dana
kembali ke AS dan minat investor untuk memegang valuta asing dibandingkan
dengan mata rupiah. (BEN/AHA/CAS)
Penjelasan
Pribadi:
Dari apa
yang saya baca dan ulasannya kalau kegaduhan politik ini tidak dihentikan akan
menghancurkan perekonomian Indonesia disitu melingkupi pengusaha
kecil&menengah, apa lagi rakyat, disitu juga dijelaskan rupiah nilai
tukarnya mencapai hampir Rp.13.000/dollar, dan juga investor asing terus
menerus mengambil saham mereka yg sudah ditanamkan diindonesia, ini jg
berakibat buruk bagi pengusaha kecil dan menengah mereka bisa saja gulung tikar
karna kegaduhan yg terjadi, apa lagi rakyat karna diulasan tersebut mengatakan
70% pendapatan Negara adalah investor asing, dan juga untuk membayar gaji dari
para dewan, kalaupun perusaha2an tutup, sebagian besar rakyat Indonesia akan
menganggur dan dipecat tanpa adanya tunjangan sedikitpun dan itu sangat tidak
adil bagi karyawan karna kita tau perusahaan diindonesia kebanyakan adalah
perusahaaan asing, dan para dewan bisa saja korupsi bila tidak digaji karna melemahnya
perekonomian yang terus menerus, ini juga akan berdampak semakin banyaknya
kemiskinan yang melanda Indonesia.
Dalam hal
ini kita harus terus membuat perekonomian Indonesia maju karna dengan begitu
Pengusaha kecil&menengah, dan rakyatpun tidak sama sekali terkena imbasnya
karna hal ini. mungkin juga karna hal ini, dan membuat para investor terus
percaya agar tidak mengambil lagi apa yg mereka sudah investkan ke Indonesia,
dan pemerintahpun harus mengambil langkah yg efektif bila seperti ini karna
tidak adil jika rakyat Indonesia terus sengsara karna kegaduhan politik yang
terjadi.